Apa Bedanya? Manakah yang Lebih Penting?
Jangkauan dan tayangan menjadi dua elemen penting untuk menilai kinerja konten media sosial. Di kalangan pemasar dan konten kreator bahkan memperdebatkannya terkait mana dahulu yang lebih penting. Apa sebenarnya beda jangkauan dan tayangan tersebut beserta sisi pentingnya?
Table of Contents
ToggleSekilas pengertian jangkauan dan tayangan cukup mirip, namun berbeda dalam pengertiannya. Jangkauan adalah jumlah semua orang yang benar-benar melihat sebuah konten media sosial. Ada pun tayangan merupakan jumlah perkalian dari konten yang muncul di umpan milik orang lain, baik diklik atau pun tidak.
Cara memahami jangkauan dan tayangan bisa mengambil sebuah contoh kasus. Misalnya sebuah iklan Instagram telah dilihat akun A sebanyak lima kali dalam sepekan.
Dari informasi tersebut diketahui terdapat total lima kali tayangan untuk konten Instagram. Namun, konten ini hanya memiliki satu jangkauan karena hanya muncul di satu akun pengguna saja. Dengan demikian, konten memiliki jumlah tayangan lebih tinggi dibanding jumlah akun yang mampu dijangkau.
Penting Mana: Jangkauan atau Tayangan?
Tujuan utama dari iklan media sosial adalah terjadi konversi yang tinggi. Jika konversi rendah, ada masalah yang perlu diatasi dalam kampanye.
Pada media sosial, jumlah jangkauan dan tayangan bisa dipakai untuk mengambil keputusan cepat terkait kampanye yang sedang dijalankan. Angka jangkauan berbanding lurus dengan jumlah pengguna unik. Mereka adalah target audiens untuk meningkatkan jangkauan.
Ada pun tayangan akan memberitahukan tingkat efektivitas konten. Jika jangkauan dan tayangan sama rendahnya, konten bisa dikatakan tidak memenuhi harapan.
Konten mungkin perlu direvisi agar tepat sasaran untuk mencegah pemborosan anggaran dan waktu. Jika ingin menghindari konten tertarget pada orang yang selalu sama, fokusnya meningkatkan jangkauan dan bukan tayangan.
Meski demikian perolehan tayangan yang lebih besar dari jangkauan, menunjukkan audiens tertarget dinilai memiliki kesan pada konten yang dibuat. Ia kemungkinan telah melihat postingan secara berulang.
Apabila jumlah tayangan nilainya sama dengan jangkauannya, konten tersebut dinilai kurang berhasil. Alasannya, konten yang dilihat sekali memiliki kecenderungan tidak berakhir dengan konversi.
Dengan demikian, keduanya sama pentingnya pada konten media sosial. Semakin banyak orang yang dapat dijangkau, diharapkan mampu menghasilkan tayangan yang bertambah besar pula.
Pengaruh Jangkauan dan Tayangan pada Pemasaran Media Sosial
Jangkauan dan tayangan menjadi metrik utama utama di media sosial. Ketika sebuah bisnis menggunakan keduanya dalam pemasaran media sosial, konten yang diposting dibuat untuk menarik minat orang sebanyak mungkin terkait materinya.
Konten tersebut tidak dimaksudkan agar pemirsa segera mengambil aksi seperti pembelian. Tujuannya lebih untuk mengembangkan pemirsa, termasuk membangun kesadaran terhadap merek.
Jika perusahaan ingin membangun ikatan hubungan dengan pelanggan, fokus konten bisa menekankan pada aspek tayangannya ketimbang jangkauan. Pemirsa yang melihat konten berkali-kali lebih mungkin untuk mendapatkan kesan dari hal yang dilihatnya. Kesan tersebut dapat bertahan lama di benaknya.
Beda lagi jika perusahaan tidak terlalu mementingkan hubungan berkelanjutan atau transaksi berulang, penekanan untuk memperbesar jangkauan dari konten bisa menjadi perhatian. Bagaimana pun juga sebuah bisnis tetap perlu memperluas jaringan yang salah satunya dengan menambah jumlah follower atau pengikut akun media sosial.
Bagi pebisnis pemula, membuat formulasi agar konten mampu menghasilkan jangkauan dan tayangan yang diharapkan mungkin tidak mudah. Tidak ada salahnya untuk mengonsultasikan hal ini kepada profesional yang berpengalaman. Contohnya pebisnis bisa menghubungi Toekang Digital untuk mendapatkan solusi terbaik membuat konten media sosial yang sukses.
Amanda Rizky Ramadhan adalah content writer PT. Toekang Digital Indonesia dan social media management.